Sabtu, 20 Mei 2017

MATERI PAT 2017

BENTUK – BENTUK  PELAYANAN DALAM GEREJA (pel. 19)
          PENGUDUSAN (Liturgia): segala bentuk kegiatan ibadat kepada Tuhan yang dilakukan oleh umat, baik secara pribadi maupun secara bersama-sma, baik yang sakramen maupun yang bukan sakramen
          BENTUK DOA DAN IBADAT
          RESMI: disebut liturgi atau kebaktian yang dipimpin oleh pejabat Gereja tertahbis
          TIDAK RESMI: disebut paraliturgi atau ulah kesalehan. Karena tidak resmi maka dapat dipimpin oleh kaum awam

PELAJARAN 18
SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT (SPOS)
          Salah satu dari tujuh sakramen yang umumnya diberikan kepada orang yang dalam keadaan bahaya kematian atau orang yang dalam kondisi sakit berat/parah
          Perayaan SPOS terdiri atas dua bagian
          Liturgi Sabda
          Perayaan SPOS (sebagai puncaknya) pada puncak perayaan, imam mengurapi si               sakit dengan minyak suci pada dahi dan tangan sambil mengucapkan rumusan rumusan tertentu
          Yang terlibat dalam penerimaan SPOS adalah:
a.       Imam : pemimpin upacara yang menerimakan SPOS, yang tak dapat diwakili oleh orang yang tak tertahbis
b.      Si sakit: orang yang menderita sakit berat dan sudah dibaptis. Ia akan mendapat penghiburan dan kekuatan dari doa-doa Gereja serta rahmat Tuhan
c.       Jemaat: keluarga si sakit beserta umat lingkungan setempat, yang menjadi pendukung si sakit untuk menerima rahmat Tuhan
BUAH-BUAH SPOS
          Si sakit mendapat kekuatan, ketenangan, dan kebesaran hati dalam mengatasi kesulitan karena sakitnya
          Si sakit membaharui iman dan harapan kepada Alah dan menguatkannya melawan godaan setan, godaan untuk berkecil hati dan rasa takut akan kematian
          Bantuan Tuhan membawa si sakit pada kesembuhan jiwa tetapi juga menuju kesembuhan badan, kalau itu sesuai dengan kehendak Allah
          Jika ia berbuat dosa maka dosanya diampuni (Yak 5:15)

Rahmat yang diperoleh Dari SPOS
  1. Pengampunan dari semua dosa
  2. Penghiburan dan kekuatan untuk menjalani penderitaan sebagaimana Yesus menderita sengsara di salib
  3. Kesiapan rohani memasuki hidup abadi
  4. Bila Tuhan menghendaki demi keselamatannya, ia menerima kesembuhan

PELAJARAN 17 SAKRAMEN TOBAT
PERBUATAN DOSA
          Perbuatan melawan cinta kasih Tuhan dan sesama. Pada dasarnya manusia tidak menghendaki berbuat dosa
          Apabila dilakukan secara sadar, sengaja, dan dalam keadaan bebas, yang berakibat merugikan orang lain dan dirinya sendiri serta merusak hubungannya dengan Tuhan

Sebab dan akibat dosa
          Sebab : meninggalkan kebersamaan dengan Allah dan umatNya yang penuh kelimpahan rahmat (sikap si bungsu)
          Akibat dosa:
        kehilangan rahmat sebagai anak Allah yang pernah ia terima dalam sakramen baptis
        Mengotori kesucian Gereja Kristus
        Relasi dengan sesama rusak

          Sakramen tobat adalah tanda dan sarana Allah menyelamatkan manusia dan mendamaikan kembali manusia dengan Allah dan manusia dengan sesama

Alasan Gereja menyediakan Sakramen tobat
  1. Tuhan tetap mencintai dan menghendaki agar orang berdosa bertobat
  2. Sebagai jalan bagi orang berdosa untuk kembali berdamai dengan Allah dan Gereja
Buah pertobatan
Buah pertobatan adalah perkataan dan perbuatan baik yang dilakukan bagi sesama, yang dilandasi oleh rasa syukur dan pujian kepada Allah yang telah mengampuni dosa

Manfaat menerima Sakramen Tobat
Setelah menerima absolusi atau pengampunan dari Allah, maka hubungan dengan Allah dan Gereja dipulihkan kembali

Absolusi dan denda.
  1. Pemberian absolusi selalu disertai dengan denda yang harus dilaksanakan demi perbaikan diri
  2. Denda bisa berupa melakukan doa, matiraga, atau melaksanakan karya amal

PELAJARAN 16 SAKRAMEN KRISMA
MAKNA KEDEWASAAN
Bukan sekedar bertambahnya umur atau keadaan fisik, tetapi terutama bertambahnya kemampuan dalam berpikir dan bertindak dengan baik dan benar

MAKNA KEDEWASAAN KRISTIANI
1. Menerima kepenuhan Roh Kudus
2. Ditandai dengan penerimaan sakramen Krisma
3. Memahami dengan baik ajaran Yesus Kristus
4. Mampu mengamalkan ajaran Yesus dalam kehidupan nyata

Makna Penerimaan S. Krisma
  1. Menerima kepenuhan Roh Kudus
  2. Ditandai dengan penerimaan sakramen Krisma
  3. Memahami dengan baik ajaran Yesus Kristus
  4. Mampu mengamalkan ajaran Yesus dalam kehidupan nyata
Konsekuensi Sakramen Krisma
  1. Diutus menjadi saksi Kristus dimanapun kita berada
  2. Diutus untuk melaksanakan ajaran cinta kasih Kristus baik dengan kata maupun perbuatan nyata
Buah-buah Sakramen Krisma
  1. Memiliki kasih yang berkobar  kepada Kristus, ingin ikut serta dalam karyaNya
  2. Menjadi anak-anak Allah dengan lebih sungguh, berani menjadi saksi Kristus
  3. Kristus memeteraikan kita sebagai saksiNya
  4. Disempurnakan oleh Roh Kudus dan dianugerahi dengan kepenuhan Kristus
Yang memberikan Sakramen Krisma
Biasanya Sakramen Krisma diterimakan oleh Uskup dengan pengurapan minyak krisma pada dahi dengan penumpangan tangan atas orang yang menerimanya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar