Minggu, 21 Mei 2017

MATERI PAT 2017

PELAJARAN 15 SAKRAMEN EKARISTI
Pesan Yesus dalam perjamuan malam
1.       Kita harus melakukan apa yang dilakukanNya pada malam perjamuan terakhir, dan karena itu Gereja menjadikan Ekaristi sebagai sakramen
2.       Kita harus saling melayani
3.       Yesus akan kembali lagi pada akhir jaman

Inti Perjamuan Ekaristi

  1. Mengungkapkan kerinduan Yesus untuk mengadakan makan Paskah bersama para murid
  2. Tanda peringatan akan diri Yesus sebelum menderita sengsara dan wafat di salib
Istilah Ekaristi yang popular
  1. Ekaristi adalah sumber dan puncak seluruh hidup kristiani (LG art 11)
  2. Ekaristi (Yunani=eucharistia) artinya pujian dan syukur
  3. Ekaristi berarti perayaan ungkapaan syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas penebusan dosa manusia berkat sengsara, wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus
  4. Ekaristi disebut juga Perjamuan Tuhan karena menyangkut perjamuan malam yang Tuhan Yesus adakan bersama murid-muridNya sebelum Ia menderita sengsara
  5. Misa Kudus:  Ekaristi disebut Misa sejak abad V, menekankan segi perutusan untuk mewaartakan dan menghadirkan kabar baik tentang karya karya penebusan Tuhan sendiri atas umatNya
Ekaristi sebagai sumber & puncak kehidupan Gereja.
  1. Dalam Ekaristi semua kegiatan lain memperoleh sumber rahmat dan kekuatan.
  2. Ekaristi merupakan suatu perjamuan sakramental yang menjadi puncak kegiatan orang kristiani
Menghayati Ekaristi dalam hidup
  1. Hormat dan penuh iman menyambut atau menerima komuni
  2. Aktif terlibat selama perayaan Ekaristi.
Syarat menyambut komuni suci
  1. Sudah dibaptis dan atelah menerima komuni pertama
  2. Tidak mempunyai dosa berat
  3. Satu jam sebelum komuni pantang makan dan minum, kecuali air putih
PELAJARAN 14  SAKRAMEN BAPTIS
Sakramen Baptis
  1. Sakramen pertama dan utama
  2. Tanda bahwa seseorang menjadi anggota Gereja
  3. Disebut inisiasi kristen = diantar masuk ke dalam Gereja sebagai anggotanya
Masa persiapan yang harus diikuti
  1. Masa prakatekumenat untuk para simpatisan: pemurnian motivasi dan memperkenalkan Kristus sehingga mulai bertobat dan beriman. Diakhiri upacara pelantikan menjadi katekumen
  2. Masa katekumenat untuk para katekumen: pembinaan serta latihan hidup menjadi orang beriman katolik. Diakhiiri upacara pemilihan sebagai calon baptis
  3. Masa persiapan akhir untuk para calon baptis terpilih. Persiapan khusus untuk menerima sakramen-sakramen inisiasi. Diakhiri dengan upacara penerimaan sakramen inisiasi
  4. Masa mistagogi/pendalaman iman untuk baptisan baru. Pembinaan lanjutan setelah seseorang menerima sakramen inisiasi
Pemberi Sakramen Baptis
  1. Pada umumnya: hanya seorang uskup, imam atau diakon tertahbis.
  2. Dalam keadaan darurat: siapapun dapat dan wajib melakukannya, formatnya: Aku membaptis engkau dalam nama bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
Buah-buah sakramen Baptis
  1. Mendapatkan pengampunan dosa baik dosa asal dan siksa-siksa yang lain
  2. Menjadi ciptaan baru dan dilantik menjadi anak Allah dan mengambil bagian dalam kodrat ilahi
  3. Memperoleh rahmat pembenaran dan pengudusan, sehingga sanggup tumbuh dalam kebaikan
  4. Digabungkan menjadi anggota Gereja
Rahmat Sakramen Baptis
  1. Pengampunan segala dosa, termasuk dosa asal
  2. Diangkat menjadi anak-anak Allah  yg hdp dlm terang Kristus
  3. Roh Kudus akan selalu membimbing dijalan yg benar
  4. Dimeteraikan sebagai milik Kristus, yg layak berharap masuk surga

Konsekuensi bagi yang menerima pembaptisan
  1. Menjaga kesucian dirinya agar tidak jatuh dalam dosa
  2. Berusaha meningkatkan kehidupan imannya dengan aktif dalam kegiatan doa dan pendalaman iman
  3. Ikut serta dalam tugas perutusan Gereja, mewartakan Kerajaan Allah


PELAJARAN 13  SAKRAMEN PADA UMUMNYA
MAKNA SEBUAH SIMBOL
q  Untuk dapat memahami hal-hal yang tak dapat dimengerti langsung oleh pikiran manusia
                diperlukan tanda atau simbol-simbol tertentu.
§  Misalnya :
ü  Bunga mawar merah melambangkan cinta / kasih sayang.
ü  Kain putih melambangkan kesucian
  • Allah yang tidak kelihatan kehadiranNya sulit kita mengerti:
    • Maka kita memerlukan tanda/simbol untuk dapat memahami
    • bahwa Allah ada dan hadir di tengah kita.
    • Tanda itu dinamakan sakramen.      
PENGERTIAN SAKRAMEN
§  Menurut Sacrosanctum Consilium artikel 59: Sakramen adalah tanda dan sarana keselamatan Allah yang diberikan kepada manusia. Sakramen dimaksudkan untuk menguduskan manusia, membangun Tubuh Kristus dan akhirnya mempersembahkan ibadat kepada Allah
§  Menurut Lumen Gentium artikel 1: Sakramen adalah tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia

2 UNSUR HAKIKI SAKRAMEN

§  Sakramen biasanya diungkapkan dengan kata-kata dan tindakan. Maka semua sakramen yang ada dalam Gereja katolik selalu mengandung dua unsur hakiki ini:
v  Dua unsur hakiki Sakramen.           
Ø  Forma , kata-kata yang menjelaskan peristiwa ilahi.
Ø  Materia, barang atau tindakan tertentu yang kelihatan

SAKRAMEN DALAM GEREJA
§  7 SAKRAMEN
                baptis, penguatan, ekaristi, pengampunan dosa, perkawinan, imamat, pengurapan orang sakit
§  SAKARAMEN INISIASI
                Sakramen yang menandakan seseorang telah diterima secara resmi menjadi anggota gereja,  
              yaitu sakramen: Baptis, Ekaristi dan Krisma.
§   SAKRAMEN PENYEMBUHAN: Sakramen yang bisa menyembuhkan dari penyakit rohani: yaitu sakramen Tobat/pengakuan dosa dan sakramen pengurapan orang sakit
§  SAKRAMEN TERMETERAIKAN KEKAL Sakramen yang hanya bisa diterima satu kali seumur hidup, yaitu : Sakramen Baptis, Krisma dan Imamat

3 ASPEK DALAM KARYA PENYELAMATAN YANG DILAKUKAN OLEH YESUS
1.       Aspek ilahi. Kehadiran Allah tampak dalam pribadi Yesus Kristus
2.       Aspek personal – manusiawi. Keselamatan membutuhkan iman dan kepasrahan orang yang menerimanya serta tanda berupa kata-kata atau perbuatan yang dapat dirasakan, didengar, dan dialami
3.       Aspek sosial-jemaat. Adanya orang-orang yang hadir dan menyaksikan


PELAJARAN  12  KEANGGOTAAN GEREJA / TANGGUNGJAWAB ANGGOTA GEREJA
¨  Keanggotaan Gereja:
1.       Hirarki: adalah para pejabat Gereja yang bertugas melayani Gereja dalam tiga hal:
a)      Mengajar/mewartakan  -  agar umat memahami segala sesuatu yang diperintahkan Yesus
b)      Menguduskan - melalui perayaan sakramen-sakramen
c)       Menggembalakan/memimpin umat   - Agar umat senantiasa berjalan di dalam terang Kristus 
Yang termasuk Hirarki adalah:Paus, Uskup, Imam
 dan Diakon
                PAUS
§  Seorang uskup keuskupan Roma
§  Berkedudukan di Vatikan
§  Pengganti Rasul Petrus
§  Ketua para uskup
§  Dipilih oleh para kardinal dalam konklaf
USKUP
¨  Pengganti para rasul
¨  Pemimpin Gereja lokal, yaitu keuskupan
IMAM
¨  Pembantu uskup, bergantung pada uskup
¨  Bertugas : mewartakan Injil, menggembalakan umat dan merayakan ibadat ilahi
DIAKON
¨  Ditahbiskan untuk pelayanan
¨  Membantu uskup dalam bidang khusus
¨  Ambil bagian dalam tugas kepemimpinan dan pelayanan
KARDINAL
¨  Bukan fungsi khusus dalam hirarki
¨  Diangkat paus untuk menjadi penasehatnya
¨  berhak memilih paus baru


2.       Biarawan/biarawati (hidup bakti)
n  Adalah suatu bentuk hidup yang mempersembahkan diri secara khusus kepada Allah dengan MENGUCAPKAN KAUL: kemurnian, kemiskinan dan ketaatan
n  Tugas utama biarawan/biarawati dengan tiga kaulnya adalah memberi KESAKSIAN HIDUP kristiani atau memberi teladan hidup tentang harapan kerajaan sorga
3.       Kaum Awam
n  Pengertian: Kaum awam adalah orang beriman yang menjadi warga Gereja karena PEMBAPTISAN. Mereka TIDAK MENERIMA TAHBISAN maka bukan termasuk hierarki. Mereka juga TIDAK MENUCAPKAN KAUL maka tidak termasuk biarawan/biarawati

n  Tugas khas kaum awam:
n  Menghadirkan Gereja dan memberi kesaksian iman di tengah masyarakat
n  Mewartakan kabar keselamatan melalui berbagai kegiatan di lingkungan Gereja dan masyarakat
n  Meresapi dunia dengan semangat Injil dengan terlibat langsung sesuai profesi masing-masing: dokter, pendidik, ekonom, seniman, dll
TANGGUNG JAWAB SEBAGAI ANGGOTA GEREJA
¨  Bertanggung jawab terhadap perkembangan imannya sendiri
¨  Bertanggung jawab terhadap perkembangan iman saudara seiman yang lain
¨  Bertanggungjawab terhadap pertumbuhan dan perkembangan gereja ke depan.
¨  Bertanggungjawab terhadap terlaksananya karya penyelamatan Allah bagi seluruh umat di dunia.


PELAJARAN 11  GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN
PENGERTIAN GEREJA
n  Arti kata
                              Igreja (Portugis), Ecclesia (Latin), ekklesia               (Yunani) – Sebagai umat yang dipanggil   
                            Tuhan
n  Kitab Suci
n  Sebagai Umat Allah
n  Kumpulan orang-orang yang percaya kepada Allah dan yang mempunyai relasi sangat dekat dengan Allah. Dalam relasi itu Allah menjadi Allah kita dan kita adalah umatNya
n  Sebagai Tubuh Kristus
n  Gereja tetap satu kesatuan bagaikan tubuh walaupun angotanya memiliki beraneka karunia dan pelayanan.
n  Kesatuan yang dimaksud adalah kesatuan jemaat dengan Kristus
n  Kristus juga disebut “kepala” Gereja
n  Gereja hidup dari Kristus dan dipenuhi oleh daya ilahiNya
n  Sebagai bait Roh Kudus
n  Melalui Gereja orang diajak ambil bagian dalam kehidupan Allah Tritunggal yang senantiasa hadir dan menyertai Gereja sepanjang zaman dengan segala situasinya


                              Katekismus Gereja Katolik merumuskan Gereja sebagai
                             “himpunan orang yang digerakkan untuk berkumpul oleh Firman Allah, yakni berhimpun            
                              bersama untuk membentuk Umat Allah dan yang diberi santapan dengan Tubuh
                              Kristus, menjadi Tubuh Kristus

Turunnya Roh Kudus atas Para Rasul, Pentakosta pertama disebut sebagai kelahiran Gereja

Gereja Perdana disebut juga Gereja awal karena menjadi awal mula terbentuknya Gereja. Gereja Perdana beranggotakan para rasul sebagai saksi langsung pewartaan Yesus

GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN/PAGUYUBAN:
MENGEMBANGKAN PAGUYUBAN
n  Relasi antar anggota diintensifkan
n  Penyadaran terus menerus agar semua anggota mempunyai rasa memiliki paguyuban
n  Perlunya keterlibatan dan tindakan nyata dari semua anggota
n  Relasi anggota dan pemimpin ditingkatkan

CIRI-CIRI GEREJA SEBAGAI PAGUYUBAN
n  Gereja yang satu (Yoh 17: 20-21)
n  Mengimani satu Tuhan,
n  mempraktekkan satu iman,
n  di bawah kepala Gereja yang satu yaitu paus, yang mewakili kepala Gereja yang tidak kelihatan yaitu Kristus,
n  dan mempunyai tata hidup doa yang satu di seluruh dunia
n  Gereja yang kudus (Yoh 17 :17)
n  Menjadi perwujudan kehendak Allah yang maha kudus,
n  dijiwai Roh Kudus,
n  semua anggota dipanggil untuk menguduskan diri terus menerus sesuai dengan pengakuan imannya

n  Gereja yang Katolik (Kis 1:8)
n  Katolik: umum, universal, meresapi segala-galanya.
n  Diperuntukan bagi segala manusia dari segala bangsa, tempat dan jaman.
n  Anggotanya terdiri dari berbagai latar belakang sosial, budaya, status sosial dan ekonomi
n  Katolik juga berarti menyeluruh, lengkap dan terbuka

n  Gereja yang Apostolik (Mat 28:19, Kis 2:42)
n  Apostolik: gereja berasal dari para rasul dan tetap berpegang teguh pd kesaksian iman mereka.
n  Memiliki hubungan historis dg para rasul.
n  Memiliki jiwa dan semangat seperti Gereja Para rasul


Memperjuangkan ciri-ciri Gereja
n  Memperjuangkan kesatuan Gereja:
n  Memperkuat persatuan ke dalam
n  Aktif dalam kehidupan Gereja
n  Setia dan taat pada persekutuan umat
n  Taat pada pemimpin Gereja
n  Menggalakan persatuan antar Gereja
n  Jujur dan terbuka satu sama lain
n  Melihat kesamaan dari pada perbedaan
n  Kegiatan ekumene
n  Memperjuangkan kekudusan Gereja
n  Saling memberi kesaksian sebagai putra/I Allah
n  Terlibat dalam kegiatan sakramental
n  Terlibat dalam kegiatan soialkemasyarakatan
n  Mendalami Kitab Suci
n  Memperjuangkan kekatolikan Gereja
n  Terbuka dan menghormati kebudayaan, adat-istiadat, agama dan kepercayaaan, suku dan bangsa
n  Bekerja sama dengan semua pihak yang berkehendak baik
n  Memprakarsai dan memperjuangkan suatu dunia yang lebih baik utk manusia
n  Ikut terlibat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
n  Mewujudkan keapostolikan Gereja
n  Setia dan mempelajari Injil, karena Injil merupakan iman Gereja para rasul
n  Setia dan loyal kepada pemimpin sebagai pengganti para rasul




Sabtu, 20 Mei 2017

MATERI PAT 2017

BENTUK – BENTUK  PELAYANAN DALAM GEREJA (pel. 19)
          PENGUDUSAN (Liturgia): segala bentuk kegiatan ibadat kepada Tuhan yang dilakukan oleh umat, baik secara pribadi maupun secara bersama-sma, baik yang sakramen maupun yang bukan sakramen
          BENTUK DOA DAN IBADAT
          RESMI: disebut liturgi atau kebaktian yang dipimpin oleh pejabat Gereja tertahbis
          TIDAK RESMI: disebut paraliturgi atau ulah kesalehan. Karena tidak resmi maka dapat dipimpin oleh kaum awam

PELAJARAN 18
SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT (SPOS)
          Salah satu dari tujuh sakramen yang umumnya diberikan kepada orang yang dalam keadaan bahaya kematian atau orang yang dalam kondisi sakit berat/parah
          Perayaan SPOS terdiri atas dua bagian
          Liturgi Sabda
          Perayaan SPOS (sebagai puncaknya) pada puncak perayaan, imam mengurapi si               sakit dengan minyak suci pada dahi dan tangan sambil mengucapkan rumusan rumusan tertentu
          Yang terlibat dalam penerimaan SPOS adalah:
a.       Imam : pemimpin upacara yang menerimakan SPOS, yang tak dapat diwakili oleh orang yang tak tertahbis
b.      Si sakit: orang yang menderita sakit berat dan sudah dibaptis. Ia akan mendapat penghiburan dan kekuatan dari doa-doa Gereja serta rahmat Tuhan
c.       Jemaat: keluarga si sakit beserta umat lingkungan setempat, yang menjadi pendukung si sakit untuk menerima rahmat Tuhan
BUAH-BUAH SPOS
          Si sakit mendapat kekuatan, ketenangan, dan kebesaran hati dalam mengatasi kesulitan karena sakitnya
          Si sakit membaharui iman dan harapan kepada Alah dan menguatkannya melawan godaan setan, godaan untuk berkecil hati dan rasa takut akan kematian
          Bantuan Tuhan membawa si sakit pada kesembuhan jiwa tetapi juga menuju kesembuhan badan, kalau itu sesuai dengan kehendak Allah
          Jika ia berbuat dosa maka dosanya diampuni (Yak 5:15)

Rahmat yang diperoleh Dari SPOS
  1. Pengampunan dari semua dosa
  2. Penghiburan dan kekuatan untuk menjalani penderitaan sebagaimana Yesus menderita sengsara di salib
  3. Kesiapan rohani memasuki hidup abadi
  4. Bila Tuhan menghendaki demi keselamatannya, ia menerima kesembuhan

PELAJARAN 17 SAKRAMEN TOBAT
PERBUATAN DOSA
          Perbuatan melawan cinta kasih Tuhan dan sesama. Pada dasarnya manusia tidak menghendaki berbuat dosa
          Apabila dilakukan secara sadar, sengaja, dan dalam keadaan bebas, yang berakibat merugikan orang lain dan dirinya sendiri serta merusak hubungannya dengan Tuhan

Sebab dan akibat dosa
          Sebab : meninggalkan kebersamaan dengan Allah dan umatNya yang penuh kelimpahan rahmat (sikap si bungsu)
          Akibat dosa:
        kehilangan rahmat sebagai anak Allah yang pernah ia terima dalam sakramen baptis
        Mengotori kesucian Gereja Kristus
        Relasi dengan sesama rusak

          Sakramen tobat adalah tanda dan sarana Allah menyelamatkan manusia dan mendamaikan kembali manusia dengan Allah dan manusia dengan sesama

Alasan Gereja menyediakan Sakramen tobat
  1. Tuhan tetap mencintai dan menghendaki agar orang berdosa bertobat
  2. Sebagai jalan bagi orang berdosa untuk kembali berdamai dengan Allah dan Gereja
Buah pertobatan
Buah pertobatan adalah perkataan dan perbuatan baik yang dilakukan bagi sesama, yang dilandasi oleh rasa syukur dan pujian kepada Allah yang telah mengampuni dosa

Manfaat menerima Sakramen Tobat
Setelah menerima absolusi atau pengampunan dari Allah, maka hubungan dengan Allah dan Gereja dipulihkan kembali

Absolusi dan denda.
  1. Pemberian absolusi selalu disertai dengan denda yang harus dilaksanakan demi perbaikan diri
  2. Denda bisa berupa melakukan doa, matiraga, atau melaksanakan karya amal

PELAJARAN 16 SAKRAMEN KRISMA
MAKNA KEDEWASAAN
Bukan sekedar bertambahnya umur atau keadaan fisik, tetapi terutama bertambahnya kemampuan dalam berpikir dan bertindak dengan baik dan benar

MAKNA KEDEWASAAN KRISTIANI
1. Menerima kepenuhan Roh Kudus
2. Ditandai dengan penerimaan sakramen Krisma
3. Memahami dengan baik ajaran Yesus Kristus
4. Mampu mengamalkan ajaran Yesus dalam kehidupan nyata

Makna Penerimaan S. Krisma
  1. Menerima kepenuhan Roh Kudus
  2. Ditandai dengan penerimaan sakramen Krisma
  3. Memahami dengan baik ajaran Yesus Kristus
  4. Mampu mengamalkan ajaran Yesus dalam kehidupan nyata
Konsekuensi Sakramen Krisma
  1. Diutus menjadi saksi Kristus dimanapun kita berada
  2. Diutus untuk melaksanakan ajaran cinta kasih Kristus baik dengan kata maupun perbuatan nyata
Buah-buah Sakramen Krisma
  1. Memiliki kasih yang berkobar  kepada Kristus, ingin ikut serta dalam karyaNya
  2. Menjadi anak-anak Allah dengan lebih sungguh, berani menjadi saksi Kristus
  3. Kristus memeteraikan kita sebagai saksiNya
  4. Disempurnakan oleh Roh Kudus dan dianugerahi dengan kepenuhan Kristus
Yang memberikan Sakramen Krisma
Biasanya Sakramen Krisma diterimakan oleh Uskup dengan pengurapan minyak krisma pada dahi dengan penumpangan tangan atas orang yang menerimanya


KISI-KISI PENILAIAN AKHIR TAHUN KELAS 8 2017

KISI-KISI PENILAIAN AKHIR TAHUN 2017 KELAS 8

PELAJARAN 11
Hari lahirnya gereja
Ciri persekutuan
Maksud gereja perdana
Daya tarik jemaat pertama
Kumpulan disebut persekutuan
Dasar utama kehidupan para rasul
Contoh kehidupan persekutuan

PELAJARAN 12
Kisah para rasul 2;41-47 ciri-ciri gereja persekutuan
Tugas pokok imam
Kaum awam

PELAJARAN 13
Tanda pemberian rahmat Allah
Sakramen sekali seumur hidup
Pengertian Sakramen

PELAJARAN 14
Rahmat Sakramen Baptis
Buah Sakramen Baptis
Syarat menerima Sakramen Baptis
Makna dilahirkan dari air dan roh
Arti dari baptis dalam kematian Kristus
Konsekuensi Sakramen Baptis

PELAJARAN 15
Anugerah Sakramen Penguatan
Rahmat Sakramen Penguatan
Tanda pencurahan Roh kudus perayaan Sakramen Krisma
Lambang Roh Kudus
Kisah Pentakosta
Konsekuensi Sakramen Penguatan

PELAJARAN 16
Makna perayaan Ekaristi
Keterlibatan umat dlam perayaan Ekaristi
Syarat perayaan Ekaristi
Makna tanda kehadiran dlm roti dan anggur
Arti peryaan ekaristi
Arti / lambing  perkataan Yesus perjamuan terakhir
Sikap dalam perayaan ekaristi
Ekaristi sebagai puncak dan sumber hidup umat



PELAJARAN 17
Penyebab dosa
Akibat dosa
Kuasa pengampunan dosa
Tanda pengampunan
Tindakan di sebut dosa
Matius 18:21-35 makna mengampuni

PELAJARAN 18
Tempat Sakramen Pengurapan orang Sakit
Yang mendahuli Sakramen pengurapan Orang Sakit
Rahmat Sakramen Pengurapan orang Sakit

PELAJARAN 19
Contoh bidang pengudusan